Kesenjangan Kesehatan Global, “Orang Jepang bisa hidup sampai usia 84 tahun, sedangkan rata-rata orang Indonesia hanya 71 tahun.” Angka ini bukan hanya statistik, tapi refleksi mendalam tentang ketimpangan yang terjadi di dunia kita hari ini. Kok bisa ya, dua negara di Asia yang tak terlalu jauh secara geografis, punya perbedaan harapan hidup yang begitu drastis?
Sebagai warga Indonesia, saya sering bertanya-tanya: apakah kita memang takdirnya kalah sehat? Atau ada sesuatu yang bisa kita pelajari dari negeri sakura?
Sistem Kesehatan yang Beda Kelas
Hal pertama yang paling mencolok adalah akses terhadap layanan kesehatan. Jepang punya sistem asuransi kesehatan universal yang menjamin warganya mendapat layanan medis berkualitas tanpa memikirkan biaya. Pemerintah mereka secara aktif mengatur biaya pengobatan agar tetap terjangkau.
Di sisi lain, Indonesia masih berjuang dengan sistem BPJS yang meskipun niatnya bagus, tapi pelaksanaannya sering bikin frustrasi. Antrian panjang, rujukan berbelit, dan keterbatasan fasilitas di daerah-daerah membuat masyarakat enggan untuk cek kesehatan secara rutin. Padahal, pencegahan jauh lebih murah dari pengobatan.
Gaya Hidup dan Pola Makan
Coba lihat pola makan orang Jepang. Mereka terbiasa makan ikan, sayuran segar, teh hijau, dan nasi dalam porsi kecil. Mereka juga punya budaya makan perlahan dan tidak berlebihan. Kombinasi ini membuat angka obesitas mereka sangat rendah.
Bandingkan dengan Indonesia yang sudah lama “diinvasi” junk food, minuman manis, dan gaya hidup sedentari. Di kota-kota besar, makin sedikit orang yang jalan kaki atau bersepeda. Aktivitas fisik tergantikan oleh scrolling TikTok sambil ngemil boba.
Pendidikan dan Kesadaran Kesehatan
Tingkat literasi kesehatan masyarakat Jepang juga jauh lebih tinggi. Mereka tahu kapan harus ke dokter, rajin periksa kesehatan, dan sadar pentingnya gaya hidup sehat sejak kecil. Di sekolah, pelajaran tentang gizi, olahraga, dan kesehatan mental sudah jadi kurikulum.
Di Indonesia? Pendidikan kesehatan sering kali baru serius dibicarakan saat seseorang sudah terkena penyakit. Kesadaran tentang kesehatan mental pun masih rendah dan sering dianggap remeh.
Faktor Ekonomi dan Lingkungan
Jepang adalah negara maju dengan tingkat kemiskinan rendah dan kualitas udara yang relatif bersih. Sebaliknya, banyak wilayah di Indonesia masih bergulat dengan kemiskinan ekstrem, pencemaran udara, serta sanitasi yang buruk. Semua ini jadi faktor risiko penyakit kronis maupun menular. yang membuat Kesenjangan Kesehatan Global in menjadi semakin luas
Baca artikel lain seputar : Persiapan Dirawat di Rumah Sakit: Panduan Biar Gak Panik
Bisa Nggak Sih Kita Menyusul?
Jawabannya: bisa, tapi butuh kerja keras dari semua pihak. Pemerintah harus memperbaiki Kesenjangan Kesehatan Global dan memperluas akses. Masyarakat juga perlu mulai berubah, dari hal sederhana: perbanyak gerak, kurangi gula, tidur cukup, dan rutin periksa kesehatan.
Kalau Jepang bisa memulai revolusi kesehatannya sejak 1950-an, Indonesia pun bisa menciptakan generasi sehat kalau dimulai sekarang.
“Kita semua ingin hidup lama, tapi jarang yang mau hidup sehat.” — itulah kenyataannya. Tapi jika kita ingin menghapus kesenjangan itu, kita harus mulai dari diri sendiri. Yuk, jadi generasi yang bukan cuma panjang umur, tapi juga berkualitas!